Pages

Minggu, 25 Agustus 2013

Ambisi

Manusia yang cerdas dan diberi kepintara yang luar biasa ini memiliki tanggung jawab yang tinggi. Salah satu tanggung jawabnya ada menjadi pemimpin. Tingkatan pemimpin adalah yang pertama memimpin diri sendiri. Dalam memimpin diri sendiri ini manusia selalu membuat yaman keadaan dirinya sendiri dengan keadaan yang ada.
Kedua memimpin keluarga. Dalam memimpin keluarga manusia harus bersikap adil dan dapat membuat semua yaman. Dalam hal ini manusi dituntut benar-benar adail karena mennyangkut beberapa oarang. Disini tidak semua orang menikmatinya cantoh orang yang meninggal sebelum menikah sungguh sangat disayangkan karena hanya bisa melihat orang memimpin keluarga tanpa merasakan. Pada saat inilah ambisi itu mulai muncul dalam jiwa kepemimpinan seorang manusia. Hanya saja pada tahap ini ambisa ini tidak terlihat karena ambisi pemimpin ingin tidak ingin harus dijalani.
Ketiga memimpin organisasi. Berbeda dengan yang kedua walau belum menikah atau sudah menikah seorang manusia bisa memimpin organisasi dari yang kecil sampai yang paling besar. Disinilah ambisi mulai meningkat tapi perlu diketahui ambisi itu tergantung kepada tempat dan orangnya. Dilihat dari tempatnya, apabila itu organisasi yang benar-benar menjunjung tinggi nilai agama pasti beliau tidak akan ingin menjadi seorang pemimpin, berbeda halnya dengan organisasi yang hanya memintingkat selain agama pasti banyak orang yang meminginkan jabatan menjadi seorang pemimpin bahkan dia rela mengeluarkan uang untuk mendapatkan uang yang lebih. Sedangkan yang lain adalah tingkatannya, kebanyakan hal ini diukur dari apa yang dia dapatkan ketika menjabat apabila menguntungkan pasti banyak orang yang akan merebut kekuasaan itu, tapi lain ceritanya apabila organisasi itu tidak memberikan apa-apa pasti tidak ada orang yang menginginkannya SUNGGU IRONIS.
Itulah tingkatan kepemimpinan yang berhasil saya uraikan. Dari ketiga itu saya akan ambil yang ketiga dengan contoh negara. Dimana negara adalah organisasi yang cukup besat tingkatannya, gimana tidak seorang pemimpin negara akan dijului sang nomor satu yang telah mengalahkan beberapa orang lain. Sedangkan yang menjabat didalamnya atau yang memimpin akan digaji dengan nilai yang luar biasa tinggi. Luar biasa menarik siapa yang tidak menginginkannya ketika dia mendapat peluang. Tapi sayang ambisi ini memiliki kelemahan. Banyak pemimpin yang menginginkan sesuatu sebanyak-banyaknya bukannya memberikan sebanyak-banyaknya SANGAT TRADI BUKAN. Hal inilah yang membuat pemimpin buta akan tujuan dan fungsi pemimpin, sehingga sangat dimungkinkan korupsi, bahkan pengerukan harta negara akan terjadi. Apabila benar-benar terjadi pasti korbanya yaitu rakyat jelata SEDIH RASANYA.

Untuk itu JADILAH PEMIMPIN YANG BIJAK TANPA TERGIUR OELEH HARTA SESAAT TAPI SIKNYA SANGAT PANJANG DIAKHIRAT NANTINYA. MEMBERI SEBANYAK-BANYAKNYA JANGN MENERIMA SEBANYAK-BANYAKNYA


Sabtu, 17 Agustus 2013

A atau B

Setiap manusia kebanyakan memiliki penyakin pelupa atau pikun. Dan hanya beberapa orang yang mampu mengingat kejadian-kejadian yang dikehendakinya. Orang-orang inilah yang sering mengingat kejadian-kejadian itu, sehingga ingatan mereka lebih baik dari pada orang lain. Orang sering lupa bisa disebabkan berbagai hal seperti banyak pikiran, tidak mau memikirkan, kecelakaan, usia yang sudah tua bahkan kebiasaan yang tidak mau mengingat sesuatu hal dan banyak hal lagi. Kebanyakan orang pelupa seringkali tidak menepati janji. Hal ini dikarenakan orang pelupa sering kali lupa akan janji yang mereka lakukan. Sunggu sangat mengerikan andaikan hal itu adalah bisnis jutaan rupiah pastinya bisnis itu akan hilang begitu sajasunggu sangat disayangkan. Dan orang pelupa juga tidak konsisten karena mereka bisa lupa apa yang mereka bicarakan kemaren dengan hari ini.
Bicara orang yang tidak konsisten ini seperti judul yang saya tulis A atau B. Ada sebuah kisa menarik yang saya alami. Pertama belia orang yang bijang menurut saya bahkan pelopor bagi orang disekitarnya atau bisa dibilang orang yang dapat menggerakan orang lain. Kata-katanya yang bijak yang mungkin bisa dikatakan berbobot walau tidak seperti Mario Teguh tapi cukup baik perkataanya. Hanya saja perkataan dan perbuatannya tidak seimbang. Perkataan yang baik tidak diimbangi dengan perbuataan yang baik pula. Suatu hari saya melakukan kesalahan atau kurang tindakan yang berarti beliau memberi tau saya sesuatu hal yang baik menurut saya dan lebih bijak sana sungguh luar biasa. Ketika saya melakukan hal tersebut tidak saya bayangkan akibatkan yang beliau unkapkan ke saya. Saya hanya bisa diam menirima ungkapan tersebut. Tidak ada cara lain hanya bisa diam tan satu patah katapun yang keluar dari mulut saya. Sunggu luar biasa dan menakutkan.
Hal yang kedua, adalah orang yang bijak sangat saya salutin tidak hanya perkataan yang berkualitas tapi juga memiliki penguat dalam perkataannya. Tidak hanya perkataan yang sangat baik tapi juga tindakan yang baik pula.kalau diceritakan seperti orang yang sangat sempurna, tapi beliau manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Suatu hari saya diberi tau untuk tidak melakukan suatu hal yang menurut beliau tidak baik. Satu, dua hari saya lakukan, satu dua minggu saya jalani bahkan berbulan bulan saya hindari. Suatu hal itu terus menerus melayang-layang diatas kepala menggoda saya untuk melakukannya. Tiga tahun hal ini saya jalani ternyata saya melih sesuatu yang mengecewakan ternyata beliau melakukannya. Ketika saya tanya denga berbagai alasan yang beliau berikan, tapi saya tidak mengelak karena dia sendiri melakuakn sayapun ikut melakukan. Seperti halnya dendam yang membara ketika saya lakukan terus-terus sampai terobsesi oleh hal tersebut pada akirnya saya mengalami kejenuhan atau kebosanan yang melanda. Lebai tapi inilah yang terjadi. Dari dua hal tersebut saya ambil kesimpulan orang bijak bukanlah sesuatu yang sempurna karena kesempurnaan milik Allah sedangkan manusia hanya mencari kesempurnaan menurut dirinya sendiri. Jadi lakukan semua hal yang kamu inginkan asalkan itu baik untuk kamu dan orang lain. Jangan kamu lakukan apabila hanya menguntungkan untuk kamu atau sebaliknya hanya menguntungkan untuk orang lain apalagi tidak menguntungkan untuk kedua-duanya.
JANGAN KAMU LAKUKAN PERKATAAN ORANG LAIN KALAU KAMU BELUM TAU ILMUNYA, JANGAN SALAHKAN ORANG LAIN APABILA PERKATAAN ORANG LAIN YANG KAMU LAKUKAN SALAH, LAKUKAN APAPUN YANG KAMU YAKININ BAIKNYA DAN MENGETAHUI ILMUNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB YANG TINGGI.

Minggu, 11 Agustus 2013

Sabar


Assalamuallaikum Wr Wb

Hai sahat saya yang berbahagia hari ini ada satu perkataan teman saya yang terbayang sampai saat ini. Perkataan dia membuat saya tenang yaitu “kalau memang rejeki tidak akan kemana”. Pada saat itu dia sedang kehilangan kunci motor. Dimana saat itu dia mencari dengan sangat tenang dan tidak kawatir. Dia percaya bahawa kalau memang kunci itu rejekinya tidak akan kemana. Lalu saya tanya dengan sangat penasaran. Ginama kalau memang kunci itu tidak akan kembali? Lalu dia berkata seperti tadi. Luar biasa saya saja yang gak kehilangan ikut bingung mencarinya.
Dari hal yang kecil ini tumbuh sesuatu yang luar biasa. Tidak saya sangka hari ini saya kehilangan suatu yang sangat berharga. Tanpa barang itu mungkin sesuatu yang saya miliki tidak akan menyala. Ketika saya terapkan walau tidak sama karena masih ada kecurigaan sama orang lain. Tapi tidak saya sangka barang itu kembali tanpa saya sangka. Ketika barang itu kembali bangga banget dan semua hal dan kecurigaan hilang seperti mendapatkan emas ditengah pulau tanpa penghuni.
Andaikan hal ini diterapkan kemasyarakat kita. Dengan kesabaran mereka akan membentuk masyarakan yang sejatra. Tanpa keraguan dengan kesabaran. Tidak ada kecurigaan terhadap pempinan. Tidak ada kecurigaan terhadap sesama masyarakat, teman bahkan keluarga sendiri. Apa lagi kalau mereka akan sabar apa yang mereka dapatkan, tapi semua itu tetap harus ada usaha dari mereka untuk mendapatkan tujuan yang lebih baik. Apa yang akan tercapai oleh mereka. Mungkin sesuatu yang tidak terbayangkan oleh mereka.
Apabila masyarakat menerapkan seperti itu pemerintah harusnya juga melakukan yang sama sehingga akan terjalin kekompakan antara masyarakan dan pemerintah. Disini pemerintah sangat berperan penting karena pemerintah adalah kepala pengontrol yang lainnya. Ibarat manusia kepala akan memiliko otak yang nantinya mengontrol semua organ yang ada untuk mencapai suatu tujuan yang telah tersepakati. Manusia tanpa kepala sama saja manusia yang tidak hidup atau mati. Sedangkan negara tanpa pemerintahan sama saja dengan negara mati. Pemerintah disini harus kompak karena dengan tidak kompaknya pemerintah hanya akan menimbulkan kecurigaan yang tidak pernah terselesaikan.
Dengan adanya kesinambungan pemerintah dan masyarakan Insyallah negara akan lebih baik dan aman tentram. Tidak ada kecurigaan dan lebih sabar menghadipi suatu permasalahan yang timbul dari luar atau dalam negara.

HIDUP HANYA SEKALI JANGAN PERNAH KAMU KOTORI DENGAN KECURIGAAN DAN KETERGESAAN. HIDUP HANYA SEKALI JADI MANFAATKAN SEBAIK MUNGKIN.

Wassalamualaikum Wr Wb

Minggu, 04 Agustus 2013

Kegagalan dan Keberhasilan


Manusia dalam memperjuangkan kehidupan seringkali harus berkompetisi antara satu dengan yang lainnya. Dalam kompitisi tidak banya orang menggunakan kejujuran bahkan banyak yang menggunakan segala cara agar menang. Saling menikam, menindas dangan semua cara yang mereka gunakan. Entah itu tetangga, teman, orang yang sudah dekat bahkan sampai saudara mereka tidak peduli asalkan mereka menang. Ini realita yang terjadi tanpa melihat siapa pelakukanya seperti suatu permaninan yang harus menundukan musuhnya. Padahal kalau kita lihat kehidupan ini hanya sementara dan tidak abadi telah kita campuri dengan kekotoran kita dalam mendapatkan kemenangan.
Disini saya tidak akan membahas tentang bagai mana cara menyelesaikan konflik mereka atau mencacimaki mereka hanya menjelaskan tentang beberapa hal tentang mereka. Suatu usah akan ada kegagalan dan keberasila. Kata orang bijak “kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”, ”tanpa kegagalan seseorang tidak akan belajar untuk berasil”. Banyak sekali kata-kata penyemangat mereka sehingga mereka tidak putus asa hanya meretapi kagagalan, walau kegagalan itu sakit rasanya. Kegagalan dapat membuat manusia frustasi dengan keadaan yang terjadi bahkan dengan hinaan kegagalan yang terus menerus tanpa henti. Kegagalan dapat membuat manusia mati begitu saja dan orang-orang ini biasanya tidak berfikir panjang dengan kegagalan. Tapi tidak perlu takut dengan kegagalan karena kegagalan dalah kunci dari keberhasilan. Tanpa kita belajar dari kegagalan kita tidak bisa meraik keberhasilan begitu saja. Menurut saya hampir semua orang yang berasil dalam usahanya pasti sudah merasakan pahitnya kegagalan. Hanya saja kegagalan menurut merekan adalah sahabat yang perlu dijabat tangannya dengan bersama-sama kegagalan seseorang dapat meraih keberhasilan yang sesungguhnya. Sehingga tanpa kegagalan seseorang tidak akan mencapai keberhasilan kecuali seseorang yang hanya menginginkan kemudahan seperti anak seorang yang sudah sukses.


Mereka tidak banyak merasakan kegagalan dalam menjalani kehidupan tapi perlu diketahui mereka tidak mampu menyelesaikan kegagalan ketika menerak mendapatkan kegagalan. Walau mereka memiliki ilmu dalam menyelesaikan maslah tapi ketika kegagalan terus mereka terima mau tidak mua kegagalan akan menguasai mereka dan hasilnya kegagalan akan membunuh mereka. Hal ini sering terjadi apabila keberhasilan didapat sebelum kegagalan muncul.
LEBIH MENGENAKAN KETIKA SESEORANG MENDAPAT KEBERHASILAN DARI KEGAGALAN DARI PADA KEGAGALAN DARI HASIL KEBERHASILAN. KUNCI DARI KEBERHASILAN ADALAH MENYELESAIKAN KEGAGALAN BUKAN LARI DARI KEGAGALAN.

Minggu, 28 Juli 2013

Pendidikan


Setiap manusia yang hidup dubumi ini berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang ada di Indonesia ini dibagi menjadi dua yaitu pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstuktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negara dan pendidikan formal berstatus swasta (wikipedia.org).
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilakukan secara terstuktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dalam dihargai setara dengan hasil progam pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintahan atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan (wikipedia.org). kedua jenis pendidikan inilah yang banyak ditempuh oleh masyarakat yang mampu menyekolahkan anaknya. Disini saya tidak menjelaskan pendidikan negara yang sangat ribet tapi menguntungkan beberapa kalangan dan merugikan beberapa kalangan. Disini saya akan menjelaskan tentang pendidikan terencana dan tidak terencana. Pendidikan terencana adalah pendidikan yang direncanakan dan telah disepakati oleh pihak objek dan subjek. Pendidikan ini yang sering dilakukan oleh pemerintahan berupa pendidikan formal dan nonformal. Sedangkan pendidika tidak terencana adalah pendidikan yang tidak ada kesepakatan antara objek dan subjek. Pendidikan ini bisanya mengikuti asuh kehidupan seperti belajar dari kesalahan, sejarah yang pernah dia lalui bahkan dari peristiwa yang meraka lihat. kedua pendidikan inilah yang akan membentuk jatidiri manusia dan kedua pendidikan ini tidak terpisahkan.


Saya akan mengulas sedikit tentang pendidikan yang telah saya paparkan dimana pendidikan itu penting, karena ketika manusia dilahirkan akan mengalami pendidikan dari dia merangkak, berjalan, berbicara, baca tulis bahkan berkarya untuk nusa dan bangsa. Semua ini mereka lalu dari pendidikan terencana dan tidak terencana yang terus berjalan tanpa henti. Kebanyakan masyarakat yang ada di Indonesia mengalami pendidikan tidak terencana tanpa adanya pendidikan terncana. Semua ini dikarenakan ketidak mampuan mereka untuk menempuh pendidikan negara atau lembaga pendidikan. Tidak banyak pula yang mengalami keberuntukan menjadi sukses, tapi jalan salah kira pendidikan negara dan lembaga pendidikan lain tidak penting. Untuk menciptakan inovasi yang tidak ngawur dan membahayakan manusia lain sangat perlu melakukan pendidikan terencana itu. Kenapa? Karena dengan menempuh pendidikan itu kita bisa memberi inovasi dengan sedikit pengujian tanpa sembarangan, sehingga inovasi itu tidah hanya suatu inovasi yang sembarangan.
Sekarang siapa yang harus disalahkan ketika masyarakat tidak bisa menempuh pendidikan yang terencana itu. Kalau tidak kita yang acuh tak acuh dengan keadaan. Kita yang telah menempuh pendidikan terencana seharusnya sadar akan pentingnya pendidikan untuk mereka. Pendidikan yang benar-benar bermanfaat untuk mereka semua sehingga kita sebaga rakyat Indonesia tidak dapat dibodohi oleh orang-orang yang ingin menjajah kita dan tidak sembarangan memberi inovasi dan dapat dipercaya mereka. Indonesia akan lebih maju dengan bersatunya kita tanpa pendidikan kita tidak bisa bersatu.
MEREKA TIDAK TAKUT MELIHAT KITA BISA APA? ATAU MAU APA? TAPI MEREKA AKAN TAKUT KETIKA KITA PINTAR SEHINGGA TIDAK MUDAH DIBODOHI.
ORANG PINTAR TIDAK DITENTUKAN DARI PENDIDIKAN TAPI LEBIH DITENTUKAN OLEH KITA SENDIRI. BANYAK ORANG PINTAR YANG MASIH DIBODOHI.

Minggu, 21 Juli 2013

Kepercayaan Dan Dusta

Banyak yang membuat orang terpengaruhi oleh beberapa kata dan beberapa sikap. Pengaruh-pengaruh itu membuat seseorang akan percaya dengan apa yang dia katakan. Tapi apakah penilaian kepercayaan seperti itu saja? Mari kita kupas dahulu melalui beberapa carita. Menurut Wikipedia.com kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar. Dari ulasa ini menusia akan percaya dengan orang lain atau suatu kejadiaan ketika orang yang merespon sepakat atau setuju dengan keadaan atau perkataan. Itu arti dari kepercayaan coba kita lihat dengan cerita bukan tentang kepercayaan tapi perlu kita cermati siapa yang harus kita percaya.
Orang yang memiliki gelar atau sebagai tokoh yang diyakini. Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa manusia diciptakan tidak ada yang seperna walaupun itu nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam hanya saja beliau dihindarkan atau di jaga oleh Allah Yang Maha Esa dari perbuatan yang tercela. Untuk itu banyak tokoh atau orang yang memiliki gelar ketika berbicara belum tentu benar adapun kemungkinan bahwa mereka juga salah dalam mengucapkan. Hanya saja yang pereka lakukan dan yang mereka bicarakan begitu tegas, lugas dan percaya diri sehingga orang yang mendengarkan dan melihat dapat mempercayai semua yang dilakukan dia. Mungkin hal ini kelihatan aneh atau benar itu tergantung kepada siapa yang mencermati dan mengartikan. Adapun tokoh yang besar seperti pejabat mungkin saya hanya mengambil contoh yang jelek, ketika mereka berpidato mengumbarkan janji-janji yang kata orang janji palsu tapi benyak orang yang tetap memilih dan menghargai mereka. Hal ini kenapa bisa terjadi bukan hanya yang dia omongkan tapi tindakan dibelakang mereka mungkin saja memberi uang kepada orang lain untuk mempercayai hal ini bisa diartikan bahwa kepercayaan itu adalah sesuatu yang mahal. Tapi bisa saja beliau memberi bantuan langsung atau terjun untuk membantu mereka hal ini adalah dusta kalau dilakukan ketika ada perlunya kalau tidak ada perlunya mereka ditinggal. Sangat kasihan mereka semoga hal ini tidak terjadi di Indonesia tercinta ini.
Orang yang terdekat atau seorang teman akrab. Sering kali kita tidak berpikir panjang untuk mempercayai mereka. Hal ini perlu kita waspadai karena tidak dipungkiri mereka butuh kita untuk menguatkan argumen dia sehingga argumen dia diterima oleh orang banyak. Hal ini sama dengan keberadaan manusia dimana manusi tidak bisa hidup sendiri dan butuh orang lain. Kebutuhan manusi tidak hanya pada “sandang pangan lan papan” atau pekaean makanan dan rumah tapi juga suatu argumen yang dipertahankan untuk mencapai tujuan. Hal inilah mengapa kita perlu berwaspada dengan perkataan orang lain.
Yang terakir keluarga kita. Hal ini paling sulut karena kalau dikatakan keluarga itu adalah bapak, ibu, kakak dan adek apa yang mereka omongkan adalah sesuatu yang baik untuk kita karena tidak ada orang tua atau keluarga yang mau menjerumuskan saudaranya sendiri ke sesuatu yang buruk kecuali emang kita tidak diharapkan oleh mereka itu lain ceritanya. Tapi kalau yang kita sebut keluarga adalah keluarga yang besar seperti keponakan, paman dan yang lainnya perlu kita waspadai mungkin saja karena kebutuhan kita dijadikan penorbanan mereka. Sadis memang sadis tapi bisa apalagi, karena kita manusia biasa hanya bisa melihat hari, waktu saat itu dan yang telah berlalu apalagi hanya bisa melihat sisi terluar jadi kewaspadaan perlu kita tingkatkan.

Artikel atau cerita ini hanyalah sesuatu yang saya percayai karena saya tidak ingin melihat orang dengan kepercayaan yang tinggi didustai oleh orang lain. HIDUP INI KEJAM JADI KITA PERLU WASPADA TAPI BUKAN CURIGA.

Minggu, 14 Juli 2013

Cita-cita Yang Tinggi

Manusia diwajibkan untuk mencari ilmu seperti pepatah islam yang mengatakan “belajarlah sampai negri cina”. Begitu jauhnya untuk belajar bahkan belajar tidak hanya pada umat islam dimana pepatah ini muncuk ketika cina masih bera pada zaman jailiah dan sampai sekarang. Belajar tidak dibatasi oleh umur, waktu, keadaan, situasi dan apapun. Pelajar-pelajar saat ini sangatlah banyak kalau kita hitung dengan jari tidaklah cukup. Semua ini bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan setiap individualnya. Banyak sekali pemuda yang belajar setinggi-tingginya sampai tidak tau apalagi yang harus dipelajari, hanya saja banyak pula pelajar yang kandas ditengah jalan. Hal yang tidak bisa kita bayangkan. Banyak pemuda yang putus dijalan hanya karena tidak memiliki biaya, bermasalah dengan polisi, minum-minuman haram, narkoba, malas balajar, berjudi, tawuran sampai ada yang meninggal muda. Semua ini sangat dirugikan, seharusnya merekalah yang merintis dan membangun negara ini menjadi lebih baik.
Yang saya ingin bahas kali ini bukanlah soal kenapa mereka kandah ditengah perjalan pendidikan mereka? Atau masalah apa yang mereka hadapi? Tapi yang akan saya bahas adalah pemuda yang berasil menempuh pendidikan hanya saja seperti apa peran mereka dimasyarat saat ini. Suatu fenomena yang biasa ketika kita melihat banyaknya pengangguran di Indonesia ini. Apakah pengangguran ini tidak sekolah? Dan jawaban banyak orang adalah mereka sekolah hanya saja kurang beruntung atau kurang kreatif. Semua ini seperti hal yang sia-sia untuk mereka belajar yang semangat bertahun-tahun tapi tidak memiliki hasil sama sekali. Dimana peran pemerintah? Dimana saat ini mereka? Sedang apa mereka? Dengan santainya mereka jawab kami sedang berusaha. Sampai kapan usaha itu? Tak pernah ada kejelas mereka. Menderita memang menderita tapi kita sebagai manusia yang diberi hati dan pikirang hanya bisa bedoa dan berusaha.
Banyak sekali penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa atau pemuda. Tapi gimana cara aplikasinya apakah sudah sampai kemasyarakat luas. Hal ini menjadi pemikiran yang saat ini perlu kita pikirkan karena banyak penelitian hanya berujung menjadi buku. Sedangkan mereka yang tidak pernah atau tidak bisa membaca buku gimana cara mereka mengetahuinya. Ironis memang terus harus seperti apa lagi di Indonesia yang sangat luas ini hanya bisa seperti ini. Andaikan kita sebagai peneliti yang peduli kita akan berfikir bahwa penelitian tidak hanya sebagai acuhan penelitian yang lain atau hanya sebagai buku tapi bisa digunakan untuk mesyarakat luas untuk bekembang menjadi yang lebih baik. Bukan hanya hayalan yang kita dapatkan nantinya kalau ini dapat bejalan. Ini seperti simbiosis mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan. Masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka setinggi-tingginya, anak mereka akan mencoba memperbaiki masyarakat untuk sejatera.

SUATU KELOMPOK ATAU NEGARA AKAN TERLIHAT 20 TAHUN ATAU LEBIH NANTINYA DARI PARA PEMUDANYA

SEMAKIN BAIK PEMUDANYA SEMAKIN BAIK KELOMPOK ITU NANTINYA

Sabtu, 06 Juli 2013

Buih di Tengah Lautan

Setiap manusia memiliki berbagai macam tujuan dalam kehidupan. Untuk mencapai tujuannya akan menggunakan segala cara dalam mewujutannya dari hal yang baik sampai hal yang paling buruk yang akan ditempuhnya. Cara-cara ini akan terus berkembang seiringnya dengan waktu yang berputar dalam kehidupan dan pemikiran yang ada. Berbagai pemikiran yang berkembang ini terus berubah ada yang menyesatkan bahkan ada punya yang mengajak kebaikan menurut mereka. Bahkan kita tidak pernah sadar apakah kita diajak kebaikan atau keburukan, apakah kita mengajak kebaikan atau keburukan. Setiap manusia pasti menganggap dirinya benar contohnya.
Yang pertama adalah seorang teroris. Menurut mereka benar dalam menghancurkan atau mengebom suatu daerah yang dianggap mereka adalah tempat maksiat, tapi dari beberapa orang tidak setuju bahwa mereka benar. Hal ini dikarenaka mereka menghancurkan suatu ekosistem yang tidak bersalah atau mengambil nyawa makhluk allah yang tidak bersalah. Bahkan ada persepsi bahwa mereka adalah orang yang kafir karena telah membunuh manusia musli yang taat pada ajarannya. Kalau kita mencoba masuk pada pemikiran mereka mungkin saja karena saya bukan teroris jadi hanya bisa menduka jadi tujuan utama mereka adalah membunuh orang kafir yang menurut mereka bersah sehingga meraka bisa disebut telah berjihat. Hanya saja yang mereka lakukan ternya tidak seperti apa yang mereka banyangkan jadi membuat orang berpikir berbeda. Aneh rasanya karena menurut mereka yang melakukan akan sangat berbeda dengan orang yang melihat.
Yang kedua adalah seorang ustad. Kita tau sendiri bahwa seorang ustad adalah orang yang sudah paham dengan agama terutama Islam. Bahkan mereka dijuluki ustad karena telah memimpin suatu kelompok dalam jalan kebenaran. Tapi sadarkan teman-teman banyak orang yang dijuluki ustad tapi tidak bisa digunakan sebagai contoh secara umum seperti ustad yang dipenjara. Apa salah mereka sebenarnya? Banyak sekali macam kesalahan dari memimpin kelompok mungkin karena beberapa kesalahan kelompok tanpa dia ketahui dia terkena imbasnya. Kalau kita lihat ustad ini tidak bersalah hanya sebagai tumbal suatu kelompok yang tidak menyukainya. Apa yang harus mereka lakukan? Tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali waspada.

Dari dua hal tersebut menunjukan orang memiliki tujuan yang berbeda hanya saja tujuan itu benar menurut mereka dan harus dicoba diterapkan kemanusia lain agar tujuan itu tidak behenti. Hanya saja tujuan ini menurut orang lain bisa dikatakan menyesatkan bahkan tidak layak diikuti. Begitu aneh dan berat rasanya memilih yang benar-benar baik sesuat ajaran Islam tapi yang pasti ajaran allah adalah ajaran yang pasti dan benar. Sehingga jangan menjadikan diri kita sendiri dengan tujuan kita dilingkungan masyarakat luas. Buatlah diri kita benar menurut kita dan mereka sesuai tuntunan manusia yaitu agama allah (Islam).

Minggu, 30 Juni 2013

Rantai yang Terikat

Negara Indonesia adalah negra kaya raya dengan berbagai sumber daya alamnya. Tak ada yang tidak mungkin kita temuai di Negara terkaya ini, dari berbagai macam penambangan sampai makhluk hidup yang mendiami negarai ini. Tapi semua ini begitu aneh ketika kita lihat secara mendetai dari kehidupan masyarakatnya.
Masyarakat Indonesia termasuk masyarakat yang miskin. Hal ini dilihat dari jumlah kemiskinan yang ada di Indonesia. Banyak sekali rakyat menderita karena kemiskinan dan tidak banyak pula yang mati karena miskin. Harus diapakan kemiskinan ini? Kalau kita merujuk ke UUD ada salah satu pasal yang mengatakan “Rakyat miskin dipelihara Negara”. Saya tidak tau UUD ini benar atau tidak tapi yang saya tau Negara saat ini belum bisa memelihara rakyat miskin, karena masih banyak rakyat miskin yang belum mereka bantu sepenuhnya. Banyak pula calon-calon presiden yang kerakyat miskin itupun ketika merekan akan mengadakan pemilihan presiden sesudah itu mereka membiarkan begitu saja. Seperti mereka hanya diberikan harapan palsu dalam kehidupannya. Sangat menyedihkan lagi ketika ada kebijakan pemerintah baru, seperti kenaikan harga BBM. Sekali lagi saya tidak mengetahui hal ini. Ketika kita melihat kenaikan harga BBM ini sangat menyengsarakan rakyat miskin. Contohnya dengan kenaikan BBM akan menaikan ongkos traspotasi. Kenaikan ongkos trasporrasi akan mengakibatkan kenaikan barang-barang yang dikirim atau didistribusikan. Caba kita hitung kenaikan harga BBM kita nilai 1 terus ongkos pastinya 1 sekali jalan sedangkan barang 1 setiap jenis barang. Apabila setiap orang memerukan 5 jenis barang setiap harinya bisa kita lihat kebutuhan manusia naik 5. Secara bodoh kenaikan angka 5 ini benar tapi sebenarnya kenaikan ini akan jauh lebih tingga atau tidak terlalu rendah dari angka 5. Apabila ini benar rakyatlah yang akan menjadi korban utama kenaikan ini, untuk rakyat kaya tidak ada efeknya tapi rakyat miskin akan sangat menderita, kalaupun ada bantuan dari pemerintah apakan cukup pemerintah menjamin semua itu. Saya kita tidak mungkin, sementara itu rakyat terus menunggu janji pemerintah dengan penderitaan itu.
Kita tau sendiri bagaimana besarnya kekayaan Negara ini tapi benarkan semua itu. Saya kita tidak ada Negara lain ragu dengan semua itu tapi buktinya untuk memenuhi kebutuhan pokok Indonesia masih saja mengambil dari luar. Kebijakan seperti apa yang diambil pemerintah. Apabila kita pikirkan secara matang seharusnya Indonesia bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Tapi sayangnya orang-orang yang terus berusaha mencukupkan kebutuhan Negara ini tidak didukun oleh Negara. Cantohnya para petani, petani hanya bisa nanam, nanam dan nanam tidak mau berusaha meningkatkan hasilnya. Hal ini dikaranakan usah ada pasokan dari luar yang memiliki harga yang rendah sehingga mengakibatkan harga yang mereka tanam akan menurun mengakitabkan mereka hanya mementingkan bagai mana caranya bisa panen. Kalau seperti harus bagaimana lagi atau harus berbuat apa? Apakah kebijakan pemerintah yang salah atau kitanya yang belum memahami kebijakan itu? Semua ini seperti rantai ketika satu ditari semaunya akan ikut menarik.