Pages

Sabtu, 17 Agustus 2013

A atau B

Setiap manusia kebanyakan memiliki penyakin pelupa atau pikun. Dan hanya beberapa orang yang mampu mengingat kejadian-kejadian yang dikehendakinya. Orang-orang inilah yang sering mengingat kejadian-kejadian itu, sehingga ingatan mereka lebih baik dari pada orang lain. Orang sering lupa bisa disebabkan berbagai hal seperti banyak pikiran, tidak mau memikirkan, kecelakaan, usia yang sudah tua bahkan kebiasaan yang tidak mau mengingat sesuatu hal dan banyak hal lagi. Kebanyakan orang pelupa seringkali tidak menepati janji. Hal ini dikarenakan orang pelupa sering kali lupa akan janji yang mereka lakukan. Sunggu sangat mengerikan andaikan hal itu adalah bisnis jutaan rupiah pastinya bisnis itu akan hilang begitu sajasunggu sangat disayangkan. Dan orang pelupa juga tidak konsisten karena mereka bisa lupa apa yang mereka bicarakan kemaren dengan hari ini.
Bicara orang yang tidak konsisten ini seperti judul yang saya tulis A atau B. Ada sebuah kisa menarik yang saya alami. Pertama belia orang yang bijang menurut saya bahkan pelopor bagi orang disekitarnya atau bisa dibilang orang yang dapat menggerakan orang lain. Kata-katanya yang bijak yang mungkin bisa dikatakan berbobot walau tidak seperti Mario Teguh tapi cukup baik perkataanya. Hanya saja perkataan dan perbuatannya tidak seimbang. Perkataan yang baik tidak diimbangi dengan perbuataan yang baik pula. Suatu hari saya melakukan kesalahan atau kurang tindakan yang berarti beliau memberi tau saya sesuatu hal yang baik menurut saya dan lebih bijak sana sungguh luar biasa. Ketika saya melakukan hal tersebut tidak saya bayangkan akibatkan yang beliau unkapkan ke saya. Saya hanya bisa diam menirima ungkapan tersebut. Tidak ada cara lain hanya bisa diam tan satu patah katapun yang keluar dari mulut saya. Sunggu luar biasa dan menakutkan.
Hal yang kedua, adalah orang yang bijak sangat saya salutin tidak hanya perkataan yang berkualitas tapi juga memiliki penguat dalam perkataannya. Tidak hanya perkataan yang sangat baik tapi juga tindakan yang baik pula.kalau diceritakan seperti orang yang sangat sempurna, tapi beliau manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Suatu hari saya diberi tau untuk tidak melakukan suatu hal yang menurut beliau tidak baik. Satu, dua hari saya lakukan, satu dua minggu saya jalani bahkan berbulan bulan saya hindari. Suatu hal itu terus menerus melayang-layang diatas kepala menggoda saya untuk melakukannya. Tiga tahun hal ini saya jalani ternyata saya melih sesuatu yang mengecewakan ternyata beliau melakukannya. Ketika saya tanya denga berbagai alasan yang beliau berikan, tapi saya tidak mengelak karena dia sendiri melakuakn sayapun ikut melakukan. Seperti halnya dendam yang membara ketika saya lakukan terus-terus sampai terobsesi oleh hal tersebut pada akirnya saya mengalami kejenuhan atau kebosanan yang melanda. Lebai tapi inilah yang terjadi. Dari dua hal tersebut saya ambil kesimpulan orang bijak bukanlah sesuatu yang sempurna karena kesempurnaan milik Allah sedangkan manusia hanya mencari kesempurnaan menurut dirinya sendiri. Jadi lakukan semua hal yang kamu inginkan asalkan itu baik untuk kamu dan orang lain. Jangan kamu lakukan apabila hanya menguntungkan untuk kamu atau sebaliknya hanya menguntungkan untuk orang lain apalagi tidak menguntungkan untuk kedua-duanya.
JANGAN KAMU LAKUKAN PERKATAAN ORANG LAIN KALAU KAMU BELUM TAU ILMUNYA, JANGAN SALAHKAN ORANG LAIN APABILA PERKATAAN ORANG LAIN YANG KAMU LAKUKAN SALAH, LAKUKAN APAPUN YANG KAMU YAKININ BAIKNYA DAN MENGETAHUI ILMUNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB YANG TINGGI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar