Pages

Minggu, 25 Agustus 2013

Ambisi

Manusia yang cerdas dan diberi kepintara yang luar biasa ini memiliki tanggung jawab yang tinggi. Salah satu tanggung jawabnya ada menjadi pemimpin. Tingkatan pemimpin adalah yang pertama memimpin diri sendiri. Dalam memimpin diri sendiri ini manusia selalu membuat yaman keadaan dirinya sendiri dengan keadaan yang ada.
Kedua memimpin keluarga. Dalam memimpin keluarga manusia harus bersikap adil dan dapat membuat semua yaman. Dalam hal ini manusi dituntut benar-benar adail karena mennyangkut beberapa oarang. Disini tidak semua orang menikmatinya cantoh orang yang meninggal sebelum menikah sungguh sangat disayangkan karena hanya bisa melihat orang memimpin keluarga tanpa merasakan. Pada saat inilah ambisi itu mulai muncul dalam jiwa kepemimpinan seorang manusia. Hanya saja pada tahap ini ambisa ini tidak terlihat karena ambisi pemimpin ingin tidak ingin harus dijalani.
Ketiga memimpin organisasi. Berbeda dengan yang kedua walau belum menikah atau sudah menikah seorang manusia bisa memimpin organisasi dari yang kecil sampai yang paling besar. Disinilah ambisi mulai meningkat tapi perlu diketahui ambisi itu tergantung kepada tempat dan orangnya. Dilihat dari tempatnya, apabila itu organisasi yang benar-benar menjunjung tinggi nilai agama pasti beliau tidak akan ingin menjadi seorang pemimpin, berbeda halnya dengan organisasi yang hanya memintingkat selain agama pasti banyak orang yang meminginkan jabatan menjadi seorang pemimpin bahkan dia rela mengeluarkan uang untuk mendapatkan uang yang lebih. Sedangkan yang lain adalah tingkatannya, kebanyakan hal ini diukur dari apa yang dia dapatkan ketika menjabat apabila menguntungkan pasti banyak orang yang akan merebut kekuasaan itu, tapi lain ceritanya apabila organisasi itu tidak memberikan apa-apa pasti tidak ada orang yang menginginkannya SUNGGU IRONIS.
Itulah tingkatan kepemimpinan yang berhasil saya uraikan. Dari ketiga itu saya akan ambil yang ketiga dengan contoh negara. Dimana negara adalah organisasi yang cukup besat tingkatannya, gimana tidak seorang pemimpin negara akan dijului sang nomor satu yang telah mengalahkan beberapa orang lain. Sedangkan yang menjabat didalamnya atau yang memimpin akan digaji dengan nilai yang luar biasa tinggi. Luar biasa menarik siapa yang tidak menginginkannya ketika dia mendapat peluang. Tapi sayang ambisi ini memiliki kelemahan. Banyak pemimpin yang menginginkan sesuatu sebanyak-banyaknya bukannya memberikan sebanyak-banyaknya SANGAT TRADI BUKAN. Hal inilah yang membuat pemimpin buta akan tujuan dan fungsi pemimpin, sehingga sangat dimungkinkan korupsi, bahkan pengerukan harta negara akan terjadi. Apabila benar-benar terjadi pasti korbanya yaitu rakyat jelata SEDIH RASANYA.

Untuk itu JADILAH PEMIMPIN YANG BIJAK TANPA TERGIUR OELEH HARTA SESAAT TAPI SIKNYA SANGAT PANJANG DIAKHIRAT NANTINYA. MEMBERI SEBANYAK-BANYAKNYA JANGN MENERIMA SEBANYAK-BANYAKNYA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar