Pages

Minggu, 21 Juli 2013

Kepercayaan Dan Dusta

Banyak yang membuat orang terpengaruhi oleh beberapa kata dan beberapa sikap. Pengaruh-pengaruh itu membuat seseorang akan percaya dengan apa yang dia katakan. Tapi apakah penilaian kepercayaan seperti itu saja? Mari kita kupas dahulu melalui beberapa carita. Menurut Wikipedia.com kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar. Dari ulasa ini menusia akan percaya dengan orang lain atau suatu kejadiaan ketika orang yang merespon sepakat atau setuju dengan keadaan atau perkataan. Itu arti dari kepercayaan coba kita lihat dengan cerita bukan tentang kepercayaan tapi perlu kita cermati siapa yang harus kita percaya.
Orang yang memiliki gelar atau sebagai tokoh yang diyakini. Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa manusia diciptakan tidak ada yang seperna walaupun itu nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam hanya saja beliau dihindarkan atau di jaga oleh Allah Yang Maha Esa dari perbuatan yang tercela. Untuk itu banyak tokoh atau orang yang memiliki gelar ketika berbicara belum tentu benar adapun kemungkinan bahwa mereka juga salah dalam mengucapkan. Hanya saja yang pereka lakukan dan yang mereka bicarakan begitu tegas, lugas dan percaya diri sehingga orang yang mendengarkan dan melihat dapat mempercayai semua yang dilakukan dia. Mungkin hal ini kelihatan aneh atau benar itu tergantung kepada siapa yang mencermati dan mengartikan. Adapun tokoh yang besar seperti pejabat mungkin saya hanya mengambil contoh yang jelek, ketika mereka berpidato mengumbarkan janji-janji yang kata orang janji palsu tapi benyak orang yang tetap memilih dan menghargai mereka. Hal ini kenapa bisa terjadi bukan hanya yang dia omongkan tapi tindakan dibelakang mereka mungkin saja memberi uang kepada orang lain untuk mempercayai hal ini bisa diartikan bahwa kepercayaan itu adalah sesuatu yang mahal. Tapi bisa saja beliau memberi bantuan langsung atau terjun untuk membantu mereka hal ini adalah dusta kalau dilakukan ketika ada perlunya kalau tidak ada perlunya mereka ditinggal. Sangat kasihan mereka semoga hal ini tidak terjadi di Indonesia tercinta ini.
Orang yang terdekat atau seorang teman akrab. Sering kali kita tidak berpikir panjang untuk mempercayai mereka. Hal ini perlu kita waspadai karena tidak dipungkiri mereka butuh kita untuk menguatkan argumen dia sehingga argumen dia diterima oleh orang banyak. Hal ini sama dengan keberadaan manusia dimana manusi tidak bisa hidup sendiri dan butuh orang lain. Kebutuhan manusi tidak hanya pada “sandang pangan lan papan” atau pekaean makanan dan rumah tapi juga suatu argumen yang dipertahankan untuk mencapai tujuan. Hal inilah mengapa kita perlu berwaspada dengan perkataan orang lain.
Yang terakir keluarga kita. Hal ini paling sulut karena kalau dikatakan keluarga itu adalah bapak, ibu, kakak dan adek apa yang mereka omongkan adalah sesuatu yang baik untuk kita karena tidak ada orang tua atau keluarga yang mau menjerumuskan saudaranya sendiri ke sesuatu yang buruk kecuali emang kita tidak diharapkan oleh mereka itu lain ceritanya. Tapi kalau yang kita sebut keluarga adalah keluarga yang besar seperti keponakan, paman dan yang lainnya perlu kita waspadai mungkin saja karena kebutuhan kita dijadikan penorbanan mereka. Sadis memang sadis tapi bisa apalagi, karena kita manusia biasa hanya bisa melihat hari, waktu saat itu dan yang telah berlalu apalagi hanya bisa melihat sisi terluar jadi kewaspadaan perlu kita tingkatkan.

Artikel atau cerita ini hanyalah sesuatu yang saya percayai karena saya tidak ingin melihat orang dengan kepercayaan yang tinggi didustai oleh orang lain. HIDUP INI KEJAM JADI KITA PERLU WASPADA TAPI BUKAN CURIGA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar