Banyak
yang membuat orang terpengaruhi oleh beberapa kata dan beberapa sikap.
Pengaruh-pengaruh itu membuat seseorang akan percaya dengan apa yang dia
katakan. Tapi apakah penilaian kepercayaan seperti itu saja? Mari kita kupas
dahulu melalui beberapa carita. Menurut Wikipedia.com kepercayaan adalah suatu
keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar. Dari
ulasa ini menusia akan percaya dengan orang lain atau suatu kejadiaan ketika
orang yang merespon sepakat atau setuju dengan keadaan atau perkataan. Itu arti
dari kepercayaan coba kita lihat dengan cerita bukan tentang kepercayaan tapi
perlu kita cermati siapa yang harus kita percaya.
Orang
yang memiliki gelar atau sebagai tokoh yang diyakini. Sebelumnya perlu kita
ketahui bahwa manusia diciptakan tidak ada yang seperna walaupun itu nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam hanya saja beliau dihindarkan atau di jaga oleh
Allah Yang Maha Esa dari perbuatan yang tercela. Untuk itu banyak tokoh atau
orang yang memiliki gelar ketika berbicara belum tentu benar adapun kemungkinan
bahwa mereka juga salah dalam mengucapkan. Hanya saja yang pereka lakukan dan
yang mereka bicarakan begitu tegas, lugas dan percaya diri sehingga orang yang
mendengarkan dan melihat dapat mempercayai semua yang dilakukan dia. Mungkin
hal ini kelihatan aneh atau benar itu tergantung kepada siapa yang mencermati
dan mengartikan. Adapun tokoh yang besar seperti pejabat mungkin saya hanya
mengambil contoh yang jelek, ketika mereka berpidato mengumbarkan janji-janji
yang kata orang janji palsu tapi benyak orang yang tetap memilih dan menghargai
mereka. Hal ini kenapa bisa terjadi bukan hanya yang dia omongkan tapi tindakan
dibelakang mereka mungkin saja memberi uang kepada orang lain untuk mempercayai
hal ini bisa diartikan bahwa kepercayaan itu adalah sesuatu yang mahal. Tapi
bisa saja beliau memberi bantuan langsung atau terjun untuk membantu mereka hal
ini adalah dusta kalau dilakukan ketika ada perlunya kalau tidak ada perlunya
mereka ditinggal. Sangat kasihan mereka semoga hal ini tidak terjadi di
Indonesia tercinta ini.
Orang
yang terdekat atau seorang teman akrab. Sering kali kita tidak berpikir panjang
untuk mempercayai mereka. Hal ini perlu kita waspadai karena tidak dipungkiri
mereka butuh kita untuk menguatkan argumen dia sehingga argumen dia diterima
oleh orang banyak. Hal ini sama dengan keberadaan manusia dimana manusi tidak
bisa hidup sendiri dan butuh orang lain. Kebutuhan manusi tidak hanya pada
“sandang pangan lan papan” atau pekaean makanan dan rumah tapi juga suatu
argumen yang dipertahankan untuk mencapai tujuan. Hal inilah mengapa kita perlu
berwaspada dengan perkataan orang lain.
Yang
terakir keluarga kita. Hal ini paling sulut karena kalau dikatakan keluarga itu
adalah bapak, ibu, kakak dan adek apa yang mereka omongkan adalah sesuatu yang
baik untuk kita karena tidak ada orang tua atau keluarga yang mau menjerumuskan
saudaranya sendiri ke sesuatu yang buruk kecuali emang kita tidak diharapkan
oleh mereka itu lain ceritanya. Tapi kalau yang kita sebut keluarga adalah
keluarga yang besar seperti keponakan, paman dan yang lainnya perlu kita
waspadai mungkin saja karena kebutuhan kita dijadikan penorbanan mereka. Sadis
memang sadis tapi bisa apalagi, karena kita manusia biasa hanya bisa melihat
hari, waktu saat itu dan yang telah berlalu apalagi hanya bisa melihat sisi
terluar jadi kewaspadaan perlu kita tingkatkan.
Artikel
atau cerita ini hanyalah sesuatu yang saya percayai karena saya tidak ingin
melihat orang dengan kepercayaan yang tinggi didustai oleh orang lain. HIDUP
INI KEJAM JADI KITA PERLU WASPADA TAPI BUKAN CURIGA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar