Manusia
diwajibkan untuk mencari ilmu seperti pepatah islam yang mengatakan “belajarlah
sampai negri cina”. Begitu jauhnya untuk belajar bahkan belajar tidak hanya
pada umat islam dimana pepatah ini muncuk ketika cina masih bera pada zaman
jailiah dan sampai sekarang. Belajar tidak dibatasi oleh umur, waktu, keadaan,
situasi dan apapun. Pelajar-pelajar saat ini sangatlah banyak kalau kita hitung
dengan jari tidaklah cukup. Semua ini bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu
yang diharapkan setiap individualnya. Banyak sekali pemuda yang belajar
setinggi-tingginya sampai tidak tau apalagi yang harus dipelajari, hanya saja
banyak pula pelajar yang kandas ditengah jalan. Hal yang tidak bisa kita
bayangkan. Banyak pemuda yang putus dijalan hanya karena tidak memiliki biaya,
bermasalah dengan polisi, minum-minuman haram, narkoba, malas balajar, berjudi,
tawuran sampai ada yang meninggal muda. Semua ini sangat dirugikan, seharusnya
merekalah yang merintis dan membangun negara ini menjadi lebih baik.
Yang saya ingin
bahas kali ini bukanlah soal kenapa mereka kandah ditengah perjalan pendidikan
mereka? Atau masalah apa yang mereka hadapi? Tapi yang akan saya bahas adalah
pemuda yang berasil menempuh pendidikan hanya saja seperti apa peran mereka dimasyarat
saat ini. Suatu fenomena yang biasa ketika kita melihat banyaknya pengangguran
di Indonesia ini. Apakah pengangguran ini tidak sekolah? Dan jawaban banyak
orang adalah mereka sekolah hanya saja kurang beruntung atau kurang kreatif.
Semua ini seperti hal yang sia-sia untuk mereka belajar yang semangat
bertahun-tahun tapi tidak memiliki hasil sama sekali. Dimana peran pemerintah?
Dimana saat ini mereka? Sedang apa mereka? Dengan santainya mereka jawab kami
sedang berusaha. Sampai kapan usaha itu? Tak pernah ada kejelas mereka.
Menderita memang menderita tapi kita sebagai manusia yang diberi hati dan
pikirang hanya bisa bedoa dan berusaha.
Banyak sekali penelitian yang dilakukan
oleh para mahasiswa atau pemuda. Tapi gimana cara aplikasinya apakah sudah
sampai kemasyarakat luas. Hal ini menjadi pemikiran yang saat ini perlu kita
pikirkan karena banyak penelitian hanya berujung menjadi buku. Sedangkan mereka
yang tidak pernah atau tidak bisa membaca buku gimana cara mereka
mengetahuinya. Ironis memang terus harus seperti apa lagi di Indonesia yang
sangat luas ini hanya bisa seperti ini. Andaikan kita sebagai peneliti yang
peduli kita akan berfikir bahwa penelitian tidak hanya sebagai acuhan
penelitian yang lain atau hanya sebagai buku tapi bisa digunakan untuk
mesyarakat luas untuk bekembang menjadi yang lebih baik. Bukan hanya hayalan
yang kita dapatkan nantinya kalau ini dapat bejalan. Ini seperti simbiosis
mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan. Masyarakat menyekolahkan
anak-anak mereka setinggi-tingginya, anak mereka akan mencoba memperbaiki
masyarakat untuk sejatera.
SEMAKIN BAIK PEMUDANYA SEMAKIN BAIK KELOMPOK ITU
NANTINYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar