Pages

Minggu, 14 Juli 2013

Cita-cita Yang Tinggi

Manusia diwajibkan untuk mencari ilmu seperti pepatah islam yang mengatakan “belajarlah sampai negri cina”. Begitu jauhnya untuk belajar bahkan belajar tidak hanya pada umat islam dimana pepatah ini muncuk ketika cina masih bera pada zaman jailiah dan sampai sekarang. Belajar tidak dibatasi oleh umur, waktu, keadaan, situasi dan apapun. Pelajar-pelajar saat ini sangatlah banyak kalau kita hitung dengan jari tidaklah cukup. Semua ini bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan setiap individualnya. Banyak sekali pemuda yang belajar setinggi-tingginya sampai tidak tau apalagi yang harus dipelajari, hanya saja banyak pula pelajar yang kandas ditengah jalan. Hal yang tidak bisa kita bayangkan. Banyak pemuda yang putus dijalan hanya karena tidak memiliki biaya, bermasalah dengan polisi, minum-minuman haram, narkoba, malas balajar, berjudi, tawuran sampai ada yang meninggal muda. Semua ini sangat dirugikan, seharusnya merekalah yang merintis dan membangun negara ini menjadi lebih baik.
Yang saya ingin bahas kali ini bukanlah soal kenapa mereka kandah ditengah perjalan pendidikan mereka? Atau masalah apa yang mereka hadapi? Tapi yang akan saya bahas adalah pemuda yang berasil menempuh pendidikan hanya saja seperti apa peran mereka dimasyarat saat ini. Suatu fenomena yang biasa ketika kita melihat banyaknya pengangguran di Indonesia ini. Apakah pengangguran ini tidak sekolah? Dan jawaban banyak orang adalah mereka sekolah hanya saja kurang beruntung atau kurang kreatif. Semua ini seperti hal yang sia-sia untuk mereka belajar yang semangat bertahun-tahun tapi tidak memiliki hasil sama sekali. Dimana peran pemerintah? Dimana saat ini mereka? Sedang apa mereka? Dengan santainya mereka jawab kami sedang berusaha. Sampai kapan usaha itu? Tak pernah ada kejelas mereka. Menderita memang menderita tapi kita sebagai manusia yang diberi hati dan pikirang hanya bisa bedoa dan berusaha.
Banyak sekali penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa atau pemuda. Tapi gimana cara aplikasinya apakah sudah sampai kemasyarakat luas. Hal ini menjadi pemikiran yang saat ini perlu kita pikirkan karena banyak penelitian hanya berujung menjadi buku. Sedangkan mereka yang tidak pernah atau tidak bisa membaca buku gimana cara mereka mengetahuinya. Ironis memang terus harus seperti apa lagi di Indonesia yang sangat luas ini hanya bisa seperti ini. Andaikan kita sebagai peneliti yang peduli kita akan berfikir bahwa penelitian tidak hanya sebagai acuhan penelitian yang lain atau hanya sebagai buku tapi bisa digunakan untuk mesyarakat luas untuk bekembang menjadi yang lebih baik. Bukan hanya hayalan yang kita dapatkan nantinya kalau ini dapat bejalan. Ini seperti simbiosis mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan. Masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka setinggi-tingginya, anak mereka akan mencoba memperbaiki masyarakat untuk sejatera.

SUATU KELOMPOK ATAU NEGARA AKAN TERLIHAT 20 TAHUN ATAU LEBIH NANTINYA DARI PARA PEMUDANYA

SEMAKIN BAIK PEMUDANYA SEMAKIN BAIK KELOMPOK ITU NANTINYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar